SINYAL BAHASA TUBUH (VISUAL)
SINYAL BAHASA TUBUH (VISUAL)
Untuk dapat memberikan respon yang tepat terhadap lawan bicara dan
meningkatkan efektifitas suatu komunikasi, maka penting sekali untuk mengenali
sinyal bahasa tubuh yang ditampilkan. Hal ini berlaku dalam pergaulan formal maupun
informal.
Sinyal penolakan atas pemikiran
atau pendapat yang disampaikan ditunjukkan lawan bicara dengan
cara:
kepala yang ditarik kebelakang menjauhi penyampai ide, tatapan mata yang
berkurang bahkan berkali-kali melirik ke kanan atau ke kiri, mengetuk-ngetukkan
jari kemeja, tangan atau kaki bersilang,
arah kaki menyamping seolah-olah ingin menghindar, tubuhnya juga condong
menjauh. Jika indikasi ini muncul dan terlihat, maka tindakan yang bisa di
lakukan adalah segera mencairkan suasana terlebih dahulu dengan rehat terlebih
dahulu atau menghentikann komunikasi yang terjadi dan dilanjutkan pada waktu
lain.
Sinyal penerimaan terhadap ide
ditunjukkan lawan bicara dengan tubuh seperti posisi tubuh rileks dan terbuka,
tangan tidak menggenggam, pandangan mata sering langsung dalam waktu yang agak
lama, banyak mengangguk dan kepala di condongkan kearah penyampai ide, tangan
di atas meja dengan keadaan terbuka dan santai, ujung kaki mengarah kepada
penyampai ide, mengetuk-ngetuk pipinya dengan jari. Bila indikasi penerimaan
terhadap ide terlihat, tetap pertahankan suasana agar tetap hangat dan
menyenangkan.
Sinyal kesiapan untuk menyetujui
ide ditampilkan dengan bahasa tubuh seperti orang menerima ide, kontak
mata lebih sering bahkan lebih dari 60%, seolah-olah ada sentuhan cahaya antara
mata kita sebagai penyampai ide dengan matanya, sering tersenyum sambil
menganggukan kepala, wajahnya mengarah langsung kepada kita. Bila sudah ada
indikasi seperti itu, lansung sodorkan proposal atau meminta persetujuan atau
komitmen.
Sinyal kecurigaan lawan bicara
sering ditampilkan dengan bahasa tubuh : tangan dimasukkan kedalam sakunya,
tangan diletakkan di bawah meja, posisi tubuh menolak, wajah tidak menghadap
kita, sering agak mengarah ke samping atau menelusuri bagian-bagian tubuh kita,
tatapan mata tidak langsung, jika sinyal-sinyal tersebut terjadi pada lawan
bicara Anda, maka segera fokuskan pembicaraan dan uji resionalitas terhadap
data-data yang ada atau hentikan proses komunikasi tersebut.
Sinyal ketidak jujuran ditampilkan dengan bahasa tubuh seperti:
sering menghindari tatapan mata secara langsung, tangan sering menutupi mulut
atau memegang-megang hidung, atau ketika sadar maka pindah memegang telinga,
gerakan kepala agak menjauhi kita, posisi duduk tidak nyaman dan cenderung
untuk banyak bergeser. Jika sinyal-sinyal tersebut terjadi pada lawan bicara
Anda, maka segera uji/verifikasi semua data-data yang ada, atau tunda proses
komunikasi tersebut untuk melengkapi data dan jangan paksakan mengambil
keputusan.
Comments